By Jason F. Nelson
When most people think of bankruptcy they are thinking of Chapter 7 bankruptcy. This works assessing the debtor's situation, liquidating his non-exempt property and using the proceeds to pay the creditors off in part and the remaining debt is discharged, or written off. Chapter 13 bankruptcy, on the other hand is a very different idea, one that essentially amounts to a reorganization of debt under a court ordered repayment plan. Generally speaking, no money is actually discharged or written off in a Chapter 13 bankruptcy; instead the creditors are forced to accept a repayment plan designed by the court that will allow the debtor to pay off all his debt in a fixed period of time.
The Chapter 13 bankruptcy option is designed for people that have a stable income and also have property and assets that they do not wanted liquidated in a Chapter 7 bankruptcy. More often than not, Chapter 13 bankruptcy is used by professionals who earn a stable regular income. After the petition is accepted by the court, the debtor proposes a repayment plan to pay back each of his creditors over a three to five year period. While no debt is actually erased, since the time limit is fixed, the creditors usually lose at least some of the money they would have made from interest over time. Once the court approved the reorganization plan it goes into effect and the creditors are forbidden to try to collect anything further outside of the court.
Chapter 13 bankruptcies are very intrusive in that they dictate how virtually every penny is spent by the debtor over three to five years and any missed payments or other violations of the terms can result in the entire bankruptcy being thrown out. Therefore a lot of self-discipline is required to successfully carry out a full Chapter 13 bankruptcy. Nevertheless, Chapter 13 represents a good alternative for professionals and other people earning a steady and reasonably high income who do not want to lose their other properties and assets.
Dalam mengajar, guru perlu menetapkan dan memilih mana diantara metode-metode mengajar yang tepat dan cocok diterapkan/dipakai dalam proses belajar mengajar, dengan mempertimbangkan dari berbagai kemungkinan dan faktor mengenai kewajaran metode tertentu, dalam situasi khusus yang dihadapi, sehingga memenuhi aspirasi belajar anak didik semuanya. Pemilihan metode yang salah dan kaku dapat berakibat situasi menjadi statis dan bahkan dapat berakibat kacau.
Metode tanya jawab yaitu suatu cara menyajikan materi pelajaran dengan jalan guru mengajukan suatu pertanyaan-pertanyaan kepada harga untuk dijawab, bisa pula diatur pertanyaan-pertanyaan diajukan harga lalu dijawab oleh harga lainnya.
Agar metode tanya jawab dalam pelaksanaannya dapat berjalan secara efektif, maka teknik mengajukan pertanyaan perlu diperhatikan hal-hal berikut :
1. Mula-mula pertanyaan ditujukan kepada semua harga baru kemudian diajukan kepada harga tertentu yang dapat menguasai
2. Beri harga waktu berpikir untuk menjawab pertanyaan
3. Pertanyaan hendaklah singkat/padat dan tidak berbelit-belit
4. Guru tidak menjadi hakim atas pertanyaan yang diajukannya, namun memberikan kemungkinan bagi harga untuk memberikan jawaban yang benar dan memuaskan.
Pada bab ini disajikan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai karakteristik harga di ruang Merak II (Syaraf) RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tahun 2007. Berdasarkan penelitian yang dilakukan melalui pengisian kuisioner pada tanggal 22 April s/d 24 April 2008 dengan jumlah populasi sebanyak 252 orang. Data yang diperoleh dari data sekunder akan dikelompokkan sesuai dengan kriteria objek yang diteliti dan selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel.
Setelah kuisioner di isi semuanya dan di analisa serta diolah secara manual maka selanjutnya hasil penelitian dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut :
A. Hasil
Pada bagian ini data yang diperoleh akan disajikan sesuai dengan hasil pengumpulan data. Untuk penelitian yang dilakukan tentang “Karakteristik Harga di Ruang Merak II (Syaraf) RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tahun 2007” data dapat dilihat pada tabel.
Distribusi Frekuensi Harga Berdasarkan Umur dapat dilihat bahwa jumlah harga berdasarkan umur yang terbanyak berusia > 55 tahun sebanyak 137 orang, sedangkan yang paling sedikit adalah umur ≤ 25 tahun sebanyak 2 orang.
Distribusi Frekuensi Harga Berdasarkan Jenis Kelamin dilihat bahwa jumlah harga berdasarkan jenis kelamin terbanyak terjadi pada perempuan yaitu sebanyak 135 orang dan paling sedikit pada laki-laki sebanyak 117 orang.
Distribusi Frekuensi Harga Berdasarkan Pekerjaan dapat dilihat bahwa jumlah harga berdasarkan pekerjaan yang terbanyak adalah PNS 75 orang, dan yang paling sedikit adalah tidak bekerja 48 orang.
The Chapter 13 bankruptcy option is designed for people that have a stable income and also have property and assets that they do not wanted liquidated in a Chapter 7 bankruptcy. More often than not, Chapter 13 bankruptcy is used by professionals who earn a stable regular income. After the petition is accepted by the court, the debtor proposes a repayment plan to pay back each of his creditors over a three to five year period. While no debt is actually erased, since the time limit is fixed, the creditors usually lose at least some of the money they would have made from interest over time. Once the court approved the reorganization plan it goes into effect and the creditors are forbidden to try to collect anything further outside of the court.
Chapter 13 bankruptcies are very intrusive in that they dictate how virtually every penny is spent by the debtor over three to five years and any missed payments or other violations of the terms can result in the entire bankruptcy being thrown out. Therefore a lot of self-discipline is required to successfully carry out a full Chapter 13 bankruptcy. Nevertheless, Chapter 13 represents a good alternative for professionals and other people earning a steady and reasonably high income who do not want to lose their other properties and assets.
Dalam mengajar, guru perlu menetapkan dan memilih mana diantara metode-metode mengajar yang tepat dan cocok diterapkan/dipakai dalam proses belajar mengajar, dengan mempertimbangkan dari berbagai kemungkinan dan faktor mengenai kewajaran metode tertentu, dalam situasi khusus yang dihadapi, sehingga memenuhi aspirasi belajar anak didik semuanya. Pemilihan metode yang salah dan kaku dapat berakibat situasi menjadi statis dan bahkan dapat berakibat kacau.
Metode tanya jawab yaitu suatu cara menyajikan materi pelajaran dengan jalan guru mengajukan suatu pertanyaan-pertanyaan kepada harga untuk dijawab, bisa pula diatur pertanyaan-pertanyaan diajukan harga lalu dijawab oleh harga lainnya.
Agar metode tanya jawab dalam pelaksanaannya dapat berjalan secara efektif, maka teknik mengajukan pertanyaan perlu diperhatikan hal-hal berikut :
1. Mula-mula pertanyaan ditujukan kepada semua harga baru kemudian diajukan kepada harga tertentu yang dapat menguasai
2. Beri harga waktu berpikir untuk menjawab pertanyaan
3. Pertanyaan hendaklah singkat/padat dan tidak berbelit-belit
4. Guru tidak menjadi hakim atas pertanyaan yang diajukannya, namun memberikan kemungkinan bagi harga untuk memberikan jawaban yang benar dan memuaskan.
Pada bab ini disajikan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai karakteristik harga di ruang Merak II (Syaraf) RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tahun 2007. Berdasarkan penelitian yang dilakukan melalui pengisian kuisioner pada tanggal 22 April s/d 24 April 2008 dengan jumlah populasi sebanyak 252 orang. Data yang diperoleh dari data sekunder akan dikelompokkan sesuai dengan kriteria objek yang diteliti dan selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel.
Setelah kuisioner di isi semuanya dan di analisa serta diolah secara manual maka selanjutnya hasil penelitian dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut :
A. Hasil
Pada bagian ini data yang diperoleh akan disajikan sesuai dengan hasil pengumpulan data. Untuk penelitian yang dilakukan tentang “Karakteristik Harga di Ruang Merak II (Syaraf) RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tahun 2007” data dapat dilihat pada tabel.
Distribusi Frekuensi Harga Berdasarkan Umur dapat dilihat bahwa jumlah harga berdasarkan umur yang terbanyak berusia > 55 tahun sebanyak 137 orang, sedangkan yang paling sedikit adalah umur ≤ 25 tahun sebanyak 2 orang.
Distribusi Frekuensi Harga Berdasarkan Jenis Kelamin dilihat bahwa jumlah harga berdasarkan jenis kelamin terbanyak terjadi pada perempuan yaitu sebanyak 135 orang dan paling sedikit pada laki-laki sebanyak 117 orang.
Distribusi Frekuensi Harga Berdasarkan Pekerjaan dapat dilihat bahwa jumlah harga berdasarkan pekerjaan yang terbanyak adalah PNS 75 orang, dan yang paling sedikit adalah tidak bekerja 48 orang.