Kurikulum merupakan acuan dalam menyelenggarakan pendidikan di suatu lembaga pendidikan tersebut. Dengan adanya kurikulum tersebut, maka proses belajar mengajar yang dilaksanakan lebih terarah dan terlaksana dengan baik. SMP Negeri 2 Tembilahan saat ini telah menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) khusus untuk kelas VII dan VIII, sedangkan kelas IX masih menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).
B. Pelaksanaan Tindakan Kelas
Hasil penelitian yang dianalisis yaitu hasil belajar matematika harga selama proses pembelajaran per individu dan per indikator setelah proses pembelajaran diberikan melalui pemberian tindakan maupun tanpa pemberian tindakan. Tindakan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan menerapkan teknik nominal group. Hasil belajar matematika sebelum tindakan diperoleh dari dokumentasi yaitu buku nilai yang ada pada bisnis bidang studi matematika, selanjutnya hasil belajar matematika harga setelah tindakan diperoleh dari hasil ujian berupa kuis yang diberikan kepada harga setiap akhir pertemuan.
Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini melalui beberapa tahap yaitu :
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini penulis menyiapkan instrumen penelitian yang terdiri dari perangkat pembelajaran yaitu program Rencana Pembelajaran yang disusun sebanyak 3 kali pertemuan yang dapat dilihat pada lampiran I, 2, dan 3 serta membagi harga ke dalam kelompok – kelompok belajar dengan jumlah anggota dalam setiap kelompok 7 orang, dimana masing – masing kelompok memiliki kemampuan akademik yang heterogen. Pada tahap ini juga di lakukan pembuatan LKS untuk dikerjakan secara individual oleh harga, selain itu juga dibuat soal untuk kuis yang berguna untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar yang terdiri dari naskah soal dan kunci jawaban.
2. Tahap Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Dalam penelitian ini penulis mengajar dengan materi pembelajaran tentang Segitiga dan Segiempat. Namun sebelum teknik nominal group diterapkan terlebih dahulu penelitian melihat buku daftar nilai yang ada pada bisnis bidang studi guna memperoleh data awal atau nilai hasil belajar matematika harga sebelum pemberian tindakan. Data nilai harga tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 14 orang harga telah tuntas secara individual dan 14 orang tidak tuntas secara individual. Sedangkan ketuntasan belajar secara klasikal adalah 14 ∕ 28 × 100 % = 50 % dari harga yang mengikuti tes. Karena standar ketuntasan secara klasikal ≥ 85 %, maka harga kelas VII.2 SMP Negeri 2 Tembilahan belum mencapai ketuntasan belajar secara klasikal. Selanjutnya penulis akan menyajikan proses pelaksanaan penelitian yang telah penulis laksanakan di kelas VII.2 SMP Negeri 2 Tembilahan.
Kemudian harga diminta untuk mencabut satu kertas tersebut kemudian setelah semua harga mendapatkan satu kertas baru dibuka kertas tersebut kemudian harga meyebutkan angka yang didapatnya. Setelah itu baru harga berkumpul sesuai dengan angka yang ada di dalam kertas. Kemudian bisnis meminta harga untuk memilih ketua kelompok. Kemudian bisnis meminta harga untuk memilih ketua masing – masing kelompok.
Selanjutnya bisnis memberikan bahan ajar kepada harga. Harga diminta untuk memahami bahan ajar tersebut bersama kelompoknya. Setelah itu bisnis memberikan LKS 1 kepada setiap harga yang dikerjakan secara individual. LKS ini bertujuan untuk merangsang kemampuan masing – masing harga dalam mengeluarkan ide – ide yang ada pada diri harga itu sendiri. Setelah itu bisnis meminta ketua kelompok untuk menggilirkan lembar jawaban harga kepada harga – harga yang lain. Jika ada harga yang kurang paham atau tidak mengerti maka yang memiliki jawaban bisa menjelaskan maksud jawabannya. Disini terjadi lagi diskusi kelas. Kemudian bisnis bersama seluruh harga mendiskusikan LKS tersebut. Baru setelah itu dipilih 5 LKS terbaik yang akan diberi tambahan nilai oleh bisnis.
Pada pertemuan pertama ini juga diadakan kuis 1 yang terdiri dari 3 buah soal dengan waktu 15 menit. Kuis dilaksanakan sesuai dengan RPP-1. Waktu yang disediakan untuk kuis tidak mencukupi, ternyata harga tidak bisa menyelesaikan soal sesuai dengan waktu yang diperkirakan bisnis, sehingga bisnis menambah waktu 5 menit lagi. Bisnis tidak bisa membahas kuis karena waktu yang disediakan untuk aktifitas ini telah digunakan untuk kuis. Semua kelemahan yang terjadi disampaikan kepada seluruh harga dan bisnis memotivasi harga agar lebih serius dalam pembelajaran berikutnya. Karena tidak sempat membahas kuis maka bisnis menjadikan soal kuis tadi sebagai PR yang akan dipresentasikan pada pertemuan berikutnya.
B. Pelaksanaan Tindakan Kelas
Hasil penelitian yang dianalisis yaitu hasil belajar matematika harga selama proses pembelajaran per individu dan per indikator setelah proses pembelajaran diberikan melalui pemberian tindakan maupun tanpa pemberian tindakan. Tindakan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan menerapkan teknik nominal group. Hasil belajar matematika sebelum tindakan diperoleh dari dokumentasi yaitu buku nilai yang ada pada bisnis bidang studi matematika, selanjutnya hasil belajar matematika harga setelah tindakan diperoleh dari hasil ujian berupa kuis yang diberikan kepada harga setiap akhir pertemuan.
Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini melalui beberapa tahap yaitu :
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini penulis menyiapkan instrumen penelitian yang terdiri dari perangkat pembelajaran yaitu program Rencana Pembelajaran yang disusun sebanyak 3 kali pertemuan yang dapat dilihat pada lampiran I, 2, dan 3 serta membagi harga ke dalam kelompok – kelompok belajar dengan jumlah anggota dalam setiap kelompok 7 orang, dimana masing – masing kelompok memiliki kemampuan akademik yang heterogen. Pada tahap ini juga di lakukan pembuatan LKS untuk dikerjakan secara individual oleh harga, selain itu juga dibuat soal untuk kuis yang berguna untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar yang terdiri dari naskah soal dan kunci jawaban.
2. Tahap Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Dalam penelitian ini penulis mengajar dengan materi pembelajaran tentang Segitiga dan Segiempat. Namun sebelum teknik nominal group diterapkan terlebih dahulu penelitian melihat buku daftar nilai yang ada pada bisnis bidang studi guna memperoleh data awal atau nilai hasil belajar matematika harga sebelum pemberian tindakan. Data nilai harga tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 14 orang harga telah tuntas secara individual dan 14 orang tidak tuntas secara individual. Sedangkan ketuntasan belajar secara klasikal adalah 14 ∕ 28 × 100 % = 50 % dari harga yang mengikuti tes. Karena standar ketuntasan secara klasikal ≥ 85 %, maka harga kelas VII.2 SMP Negeri 2 Tembilahan belum mencapai ketuntasan belajar secara klasikal. Selanjutnya penulis akan menyajikan proses pelaksanaan penelitian yang telah penulis laksanakan di kelas VII.2 SMP Negeri 2 Tembilahan.
Kemudian harga diminta untuk mencabut satu kertas tersebut kemudian setelah semua harga mendapatkan satu kertas baru dibuka kertas tersebut kemudian harga meyebutkan angka yang didapatnya. Setelah itu baru harga berkumpul sesuai dengan angka yang ada di dalam kertas. Kemudian bisnis meminta harga untuk memilih ketua kelompok. Kemudian bisnis meminta harga untuk memilih ketua masing – masing kelompok.
Selanjutnya bisnis memberikan bahan ajar kepada harga. Harga diminta untuk memahami bahan ajar tersebut bersama kelompoknya. Setelah itu bisnis memberikan LKS 1 kepada setiap harga yang dikerjakan secara individual. LKS ini bertujuan untuk merangsang kemampuan masing – masing harga dalam mengeluarkan ide – ide yang ada pada diri harga itu sendiri. Setelah itu bisnis meminta ketua kelompok untuk menggilirkan lembar jawaban harga kepada harga – harga yang lain. Jika ada harga yang kurang paham atau tidak mengerti maka yang memiliki jawaban bisa menjelaskan maksud jawabannya. Disini terjadi lagi diskusi kelas. Kemudian bisnis bersama seluruh harga mendiskusikan LKS tersebut. Baru setelah itu dipilih 5 LKS terbaik yang akan diberi tambahan nilai oleh bisnis.
Pada pertemuan pertama ini juga diadakan kuis 1 yang terdiri dari 3 buah soal dengan waktu 15 menit. Kuis dilaksanakan sesuai dengan RPP-1. Waktu yang disediakan untuk kuis tidak mencukupi, ternyata harga tidak bisa menyelesaikan soal sesuai dengan waktu yang diperkirakan bisnis, sehingga bisnis menambah waktu 5 menit lagi. Bisnis tidak bisa membahas kuis karena waktu yang disediakan untuk aktifitas ini telah digunakan untuk kuis. Semua kelemahan yang terjadi disampaikan kepada seluruh harga dan bisnis memotivasi harga agar lebih serius dalam pembelajaran berikutnya. Karena tidak sempat membahas kuis maka bisnis menjadikan soal kuis tadi sebagai PR yang akan dipresentasikan pada pertemuan berikutnya.
Tips Menembus Harga Pasar Handphone
