New York (ANTARA News) - Harga minyak melemah akibat aksi ambil untung dan menguatnya dolar AS pada Jumat waktu setempat. Hal tersebut mengakhiri sepekan kenaikan yang membawa harga di atas 73 dolar AS per barel.
AFP melaporkan, kontrak berjangka utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman Juli, turun menjadi 72,04 dolar AS per barel, jatuh 64 sen dari penutupan Kamis.
Di London, minyak mentah "Brent North Sea" untuk penyerahan Juli, merosot 87 sen menjadi 70,92 dolar AS per barel.
"Pasar mungkin ingin sedikit naik, namun terlau cepat terkekang dan saya menduga kami melihat beberapa aksi ambil untung," kata Bart Melek dari BMO Capital Markets.
Kontrak New York telah meningkat sekitar lima dolar dalam tiga hari lalu, mencapai puncak 73,23 dolar dalam perdagangan harian Kamis, level tertinggi sejak Oktober lalu.
Pada 1 Mei, harga mengapung sekitar 50 dolar AS per barel.
Ellis Eckland, seorang analis independen, mencatat bahwa menguatnya dolar AS membuat minyak yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih mahal untuk para pembeli yang menggunakan mata uang melemah.
"Pada dasarnya dapat dijelaskan bahwa semua gerakan dengan penguatan dolar dan pasar saham sedikit terkekang," kata dia.
Dolar baru-baru ini melemah terhadap sebagian besar mata uang utama yang telah mendorong kenaikan panjang (rally) harga minyak, karena beberapa laporan mengindikasikan sebuah kenaikan di tengah melemahnya permintaan.
Pasar mengabaikan laporan OPEC yang menyatakan bahwa pengaruh terburuk dari krisis ekonomi dan keuangan global telah berlalu untuk pasar minyak, karena itu hanya ada sedikit pengurangan permintaan diproyeksikan untuk 2009.
Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengatakan dalam laporan bulanan terakhirnya, Jumat, pasar minyak tampak menjadi berbalik di tengah beberapa sinyal stabilisasi dalam penurunan global.
"Dalam tantangan ekonomi dunia dan pasar komoditas yang mungkin kian ringan, terutama pasar minyak, kondisi terburuk tampaknya sudah lewat," tulis OPEC lalu menambahkan, "Karena ekonomi dunia stabil, penurunan permintaan minyak dunia tampak berkurang."
OPEC memperkirakan permintaan akan mengalami kontraksi 1,62 juta barel per hari (bph) atau 1,89 persn pada 2009 -- hanya turun tips lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.
Dalam laporan bulanan Mei, OPEC telah memproyeksikan kontraksi 1,57 juta barel per hari atau 1,83 persen untuk 2009.
Kontrak minyak mentah New York telah melonjak di atas 73 dolar AS pada Kamis, setelah Badan Energi Internasioanl (IEA) menaikkan proyeksi permintaan minyak dunia 120.000 barel per hari pada 2009, dari 83,18 juta barel per hari dalam proyeksi Mei.
Pada Rabu, harga minyak mendapat dukungan dari laporan Badan Informasi Energi AS (EIA) yang menunjukkan persediaan minyak mentah AS jatuh 4,4 juta barel pada pekan lalu. Jauh lebih besar daripada ekspektasi pasar turun 700.000 barel per hari dan memicu harapan sebuah pemulihan dalam ekonomi global dan permintaan energi.(*)
------------------------------------------
source: AntaraNews